TIMNAS Indonesia sudah beberapa kali mengikuti turnamen sepak bola antar negara. Salah satunya turnamen Piala AFF Cup, yakni turnamen sepak bola antar negara se-Asia Tenggara. Berikut perjuangan Indonesia di turnamen Piala AFF Cup sejak tahun 1996 hingga 2012.
1. Piala AFF Pertama (1996)
Pada edisi pertama ini, Singapura menjadi tuan rumah Piala AFF dengan menggandeng sponsor perusahaan bir bernama Tiger. Karena sponsor inilah kejuaraan dua tahunan ini diberi nama Tiger Cup.
Timnas Indonesia kala itu dilatih oleh Danurwindo. Ia memadukan pemain lulusan Primavera Italia dengan pemain senior. Seperti Yeyen Tumena, Eko Purjianto, Anang Ma'ruf, Robby Darwis, Jaya Hartono, Kurniawan Dwi Yulianto, Peri Sandria serta Widodo C Putra.
Berada
di Grup A bersama Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja, Indonesia
melenggang ke babak semifinal setelah menjadi juara grup. Namun, langkah
Danurwindo terhenti setelah mereka dikalahkan Timnas Malaysia dengan
skor 1-3. Yang menjadi juara perdana adalah Timnas Thailand.
2. Piala AFF Kedua (1998)
Vietnam menjadi tuan rumah pada turnamen edisi kedua ini. Berada di Grup A bersama Thailand, Myanmar dan Filipina, langkah Indonesia berjalan cukup mulus. Menang 3-1 atas Filipina, 6-2 atas Myanmar.
Namun, edisi inilah dikenal dengan istilah "Sepak Bola Gajah" kala
Indonesia harus berhadapan dengan Thailand dalam pertandingan terakhir
fase grup. Pada pertandingan tersebut, kedua tim sama-sama bermain
seadanya karena ingin menghindari tuan rumah Vietnam.
Thailand akhirnya menjadi juara grup berkat gol bunuh diri Mursyid Effendi.
Sedangkan Indonesia, sebagai runner up harus bertemu dengan Singapura.
Di babak semifinal, Indonesia kembali harus menelan kekalahan 0-1 atas
Singapura. Kandas lagi harapan ke babak puncak.
3. Piala AFF Ketiga (2000)
Tergabung dalam Grup A, Indonesia kembali harus berhadapan dengan
Thailand yang kali ini bertindak sebagai tuan rumah. Terekam memori
insiden memalukan "Sepak Bola Gajah" dua tahun sebelumnya.
Lolos dari fase grup, Timnas Indonesia asuhan Dananjaya harus meladeni Vietnam yang lebih diunggulkan di babak semi final. Namun, Merah-Putih akhirnya sukses melangkah ke final setelah secara dramatis, mampu mengalahkan Vietnam dengan skor 3-2.
Di
partai puncak, Indonesia menantang tuan rumah Thailand. Namun, dengan
dukungan dari publik sendiri, kekuatan Thailand terlalu superior bagi
Indonesia. Harapan juara gagal dengan kekalahan 1-4 atas Thailand.
Timnas hanya menyertakan nama Gendut Doni dalam jajaran top skor.
4. Piala AFF Keempat (2002)
Pada edisi kali ini, dua negara menjadi tuan rumah, yakni Indonesia dan Singapura. Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi venue untuk semi final dan final.
Indonesia
asuhan Ivan Kolev berada di Grup A bersama Vietnam, Myanmar, Kamboja
dan Filipina. Perjuangan berat tampak pada fase grup. Hanya berhasil
menang sekali dari tiga laga awal, membuat posisi Indonesia terancam
dalam perebutan jatah semi final. Indonesia akhirnya berhasil melaju ke
babak empat besar setelah menang mencolok atas Filipina dengan skor
13-1.
Setelah sukses mengalahkan Malaysia di semi final, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan bertemu dengan Thailand pada partai final sekaligus menjadi final kedua berurutan bagi Indonesia.
Ketatnya
partai tersebut membuat pertandingan harus diakhiri dengan drama adu
penalti (2-2). Indonesia kembali gagal juara setelah eksekusi penalti
Sugiantoro dan Firmansyah gagal menjebol gawang Thailand. Tim Negeri Gajah Putih itu keluar sebagai juara pada edisi ini.
5. Piala AFF Kelima (2004)
Indonesia kali ini ditangani oleh pelatih Peter White. Pada edisi inilah bintang baru muncul, seperti Boaz Salossa dan Ilham Jayakusuma (top skor).
Berada
di Grup A bersama Singapura, Vietnam, Laos dan Kamboja, Indonesia
berhasil melanggeng mulus ke semi final dengan rekor tanpa kebobolan dan
memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak 17 kali.
Pada
edisi ini, sistem kandang tandang mulai digelar untuk babak semifinal.
Pada empat besar, Indonesia leg pertama harus kalah 1-2 atas Malaysia di
Stadion Gelora Bung Karno. Kontan, kekalahan tersebut membuat marah
suporter Merah-Putih. Akibatnya, penggawa Malaysia tak bisa keluar dari stadion hingga berjam-jam.
Namun, saat bertandang ke Malaysia, Indonesia mengamuk dengan mengalahkan Harimau Malaya
dengan skor 5-3. Indonesia pun lolos ke babak final. Di partai puncak,
Indonesia harus menghadapi beberapa pemain naturalisasi Singapura.
Hasilnya anti klimaks, Indonesia kalah 1-3. Gelar juara di depan mata
kembali lepas.
6. Piala AFF Keenam (2006)
Pada edisi ini, kejuaraan Tiger Cup diubah menjadi AFF Championship
karena perusahaan bir tersebut berhenti kerja sama sebagai sponsor
utama.
Pada tahun ini, rekor selalu lolos dari putaran grup Indonesia harus terhenti. Akibatnya, berakhir pula rezim kepelatihan Peter White.
Pada pertandingan pertama grup, Indonesia sukses mengalahkan Laos dengan skor 3-1. Laga kedua, Zaenal Arif
dan kawan-kawan tertahan 1-1 atas Vietnam. Lagi, Indonesia dapat
ditahan imbang 2-2 oleh tuan rumah Singapura. Menempati peringkat 3 Grup
B, Indonesia pun harus angkat koper sebelum babak empat besar.
7. Piala AFF Ketujuh (2008)
Tuan rumah sebenarnya adalah Myanmar. Namun dengan alasan keamanan,
akhirnya helatan AFF Suzuki Cup 2008 ini berubah diadakan di Indonesia dan Thailand.
Timnas Indonesia, yang saat itu ditangani oleh Benny Dollo,
berada bersama Singapura, Myanmar, dan Kamboja dalam Grup A. Indonesia
melaju cukup mulus dalam fase grup. Namun pada partai terakhir penentuan
juara grup, Indonesia harus menyerah kepada Singapura dengan skor 0-2
dan harus puas berada sebagai runner up.
Meski tak menjadi juara grup, Indonesia berhasil melaju ke partai semifinal. Pada babak empat besar, Budi Sudarsono
dan kawan-kawan harus menghadapi tim kuat, Thailand. Meski keadaan
politik di Negeri Gajah Putih tersebut tidak kondusif, mereka sukses
mengalahkan Indonesia dengan agregat 3-1. Indonesia tersingkir di babak
semifinal.
8. Piala AFF Kedelapan (2010)
Suzuki kembali menjadi sponsor utama turnamen ini. Sehingga secara resmi turnamen ini bernama AFF Suzuki Cup 2010. Timnas Indonesia ditangan pelatih Alfred Riedl, melanggeng mulus ke semifinal.
Beberapa muka baru muncul pada edisi kali ini. Pemain seperti Irfan Bachdim, Oktovianus Maniani, Christian Gonzales,
menjadi kekuatan menakutkan bagi tim lawan. Belum lagi dengan
antusiasme lautan suporter yang selalu memenuhi Stadion Utama Gelora
Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Mulus dari
fase grup, Indonesia menantang tim Filipina, yang dipenuhi oleh pemain
naturalisasi pada babak semifinal. Meski begitu, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan mampu menjegal mereka dengan agregat 2-0.
Namun,
kembali langkah Indonesia anti klimaks di partai puncak ketika harus
menghadapi musuh bebuyutan, Malaysia. Saat bertandang ke Stadion Bukit
Jalil, Maman Abdulrahman dan kawan-kawan harus rela dibekuk tiga
gol tanpa balas. Saat final leg ke-2 di SUGBK, meski menang 2-1, harapan
menjadi juara kembali harus kandas karena kalah agregat 2-4 atas Harimau Malaya.
9. Piala AFF Kesembilan (2012)
Meski sempat mendapat keraguan dari beberapa pihak, skuad Garuda asuhan Nil Maizar siap bertarung di Malaysia. Setelah banyak yang menyebut tim "Nyaris"
juara, Indonesia kali ini bertekad dengan meraih predikat sebagai
kampiun. Timnas menngikutsertakan tiga pemain naturalisasi, yakni Jhonny van Beukering, Tonnie Cusell dan Raphael Maitimo.
Go Merah Putih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar